Sutradara : Tom Hooper
Produser : Tim Bevan, Eric
Fellner, Cameron Mackintosh, Debra Hayward
Penulis Naskah : William Nicholson
Pemain : Hugh Jackman, Russel Crowe, Anna Hathaway,
Amanda Seyfried, Helena Bonham Carter, Eddie Redmayne, Sacha Baron Cohen, Aaron
Tveit, George Blagden, Samantha Barks.
Studio
: Universal Pictures
Genre : Drama,
Musikal
Durasi
: 158 menit
Tanggal rilis : 25 Desember 2012
Bagi anda yang bukan penggemar film musikal, mungkin film ini biasa aja
jalan ceritanya, saya mengantuk di pertengahan film karena banyak dialog
diucapkan sambil bernyanyi sedih, film jadi terasa membosankan saat
itu, dan semangat lagi kalau lagunya gembira :)
Mengambil setting Tahun 1815, cerita berawal dari seorang tahanan yang bernama Jean Valjean yang diperankan oleh Hugh Jackman
yang dibebaskan setelah 19 tahun mendekam di dalam penjara karena
mencuri sepotong roti untuk saudarinya yang kelaparan. Pembebasan bersyarat ini merupakan awal Jean
untuk memulai kehidupan yang baru. Dengan surat pembebasannya yang tertulis "berbahaya selamanya" Jean kesulitan mencari pekerjaan. Dalam keaadan lapar dan kelelahan, Jean tertidur di depan gereja, dan akhirnya dipersilahkan masuk oleh sang pendeta, diberi makan dan tempat istirahat. Namun apa yang dilakukan Jean ? bukannya berterimakasih ia malah mencuri perhiasan perak dari Gereja itu dan akhirnya tertangkap lagi. Namun sang Pendeta tidak marah, membebaskan Jean bahkan memberinya dua tempat lilin, agar ia bisa menghangatkan dirinya saat kedinginan. Kebaikan hati pendeta ini, membuat Jean merasa hidupnya adalah peperangan akan kebencian, dan memutuskan untuk mengubah hidupnya ke jalan yang baru dengan membuang semua masa lalunya, termasuk membuang surat kebebasannya. Jean menghilang dari pengawasan Inspektur Javert (Russel) yang selalu memburunya.
Setelah 8 tahun berlalu, Valjean memiliki kehidupan baru dengan identitas yang baru. Dengan bekal hasil penjualan makan
perak, Jean pergi ke daerah pedalaman dan menggunakan uang tersebut untuk membeli pabrik. Sejak itu Jean pun menjadi
pengusaha terhormat dan bahkan menjadi walikota di sebuah kota kecil. Dia hidup sendiri sebagai Walikota kaya pemilik sebuah pabrik.
Di pabrik itu dia mempunyai karyawan wanita bernama Fantine, seorang ibu yang selalu mengirimkan semua uang hasil jerih payahnya kepada orang yang merawat putrinya, Cosette. Namun masalah timbul setelah para pekerja lainnya mengetahui bahwa Fantine memiliki anak di luar nikah, mereka pun menuntut agar Fantine diusir dari pabrik karena dianggap membawa aib.
Di pabrik itu dia mempunyai karyawan wanita bernama Fantine, seorang ibu yang selalu mengirimkan semua uang hasil jerih payahnya kepada orang yang merawat putrinya, Cosette. Namun masalah timbul setelah para pekerja lainnya mengetahui bahwa Fantine memiliki anak di luar nikah, mereka pun menuntut agar Fantine diusir dari pabrik karena dianggap membawa aib.
Akhirnya, setelah diusir dari pabrik tersebut, hidup Fantine semakin merana.
Dia menjual tubuhnya untuk membiayai putrinya, termasuk rambut panjang dan giginya. Di jalanan, dia ditangkap oleh petugas karena menampar laki-laki yang melecehkannya, namun Valjean menolong dan membawa wanita malang tersebut ke rumah sakit. Namun malang, nyawa Fantine tidak tertolong. Sebelum meninggal, Fantine menitipkan putrinya Cosette kepada Jean. Valjean berjanji untuk mencari dan menemukan serta merawat Cosette. Jean menemukan Cosette di tengah hutan sedang mengambil air untuk pemilik penginapan milik keluarga Thenardier yang juga memiliki seorang putri seusia Cosette bernama Eponine.
Jean membayar mahal untuk menebus Cosette agar dapat membawanya pergi dari penginapan itu.
Dia menjual tubuhnya untuk membiayai putrinya, termasuk rambut panjang dan giginya. Di jalanan, dia ditangkap oleh petugas karena menampar laki-laki yang melecehkannya, namun Valjean menolong dan membawa wanita malang tersebut ke rumah sakit. Namun malang, nyawa Fantine tidak tertolong. Sebelum meninggal, Fantine menitipkan putrinya Cosette kepada Jean. Valjean berjanji untuk mencari dan menemukan serta merawat Cosette. Jean menemukan Cosette di tengah hutan sedang mengambil air untuk pemilik penginapan milik keluarga Thenardier yang juga memiliki seorang putri seusia Cosette bernama Eponine.
Jean membayar mahal untuk menebus Cosette agar dapat membawanya pergi dari penginapan itu.
Sayangnya Javert yang
mengenali Jean dari masa lalunya, hendak membongkar identitas Jean sebenarnya. Javert tidak peduli bahwa Jean telah berubah menjadi pria
baik-baik. Terpaksa Jean dan putri angkatnya, Cosette kabur ke Paris
dimana mereka tinggal di sebuah gereja selama 10 tahun berikutnya. Kini
Cosette yang telah menjadi gadis dewasa jatuh cinta kepada seorang
revolusioner bernama Marius.
Sementara Eponine, gadis keluarga Thenardier juga mencintai Marius, namun sayang Marius terlanjur jatuh hati pada Cosette. Eponine dengan cintanya yang tulus, menyimpan surat cinta Cosette untuk Marius saat Cosette terpaksa melarikan diri, karena Jean terus diburu Javert. Eponine bahkan tertembak saat berusaha menyelamatkan Marius. Sebelum meninggal, Eponine menyerahkan surat itu pada Marius. Jean yang mengetahui putrinya jatuh cinta pada seorang pejuang, langsung pergi mencari Marius dan menyelamatkannya saat semua pejuang lainnya tewas oleh pasukan pemerintah. Saat perjuangan itu, Javert sempat tertangkap oleh kelompok pemberontak dan nyaris dibunuh. Namun Jean Valjean memilih untuk menyelamatkan Javert, meskipun ia tahu Javert sangat membecinya. Jean menyembunyikan Marius di saluran air tempat ia bertemu kembali dengan pasangan Thenardier.
Saat polisi mencari jejak pejuang yang tersisa, Javert melacak keberadaan Jean Valjean. Javert bingung dihadapkan pada situasi membunuh Jean karena tugasnya atau melepaskan Jean karena hutang budi. Javert tidak ingin membunuh Jean, namun memilih bunuh diri dengan melompat dari jembatan, karena merasa telah mengkhianati tugasnya, sungguh tragis.
Sementara Eponine, gadis keluarga Thenardier juga mencintai Marius, namun sayang Marius terlanjur jatuh hati pada Cosette. Eponine dengan cintanya yang tulus, menyimpan surat cinta Cosette untuk Marius saat Cosette terpaksa melarikan diri, karena Jean terus diburu Javert. Eponine bahkan tertembak saat berusaha menyelamatkan Marius. Sebelum meninggal, Eponine menyerahkan surat itu pada Marius. Jean yang mengetahui putrinya jatuh cinta pada seorang pejuang, langsung pergi mencari Marius dan menyelamatkannya saat semua pejuang lainnya tewas oleh pasukan pemerintah. Saat perjuangan itu, Javert sempat tertangkap oleh kelompok pemberontak dan nyaris dibunuh. Namun Jean Valjean memilih untuk menyelamatkan Javert, meskipun ia tahu Javert sangat membecinya. Jean menyembunyikan Marius di saluran air tempat ia bertemu kembali dengan pasangan Thenardier.
Saat polisi mencari jejak pejuang yang tersisa, Javert melacak keberadaan Jean Valjean. Javert bingung dihadapkan pada situasi membunuh Jean karena tugasnya atau melepaskan Jean karena hutang budi. Javert tidak ingin membunuh Jean, namun memilih bunuh diri dengan melompat dari jembatan, karena merasa telah mengkhianati tugasnya, sungguh tragis.
Saat sadar dari pingsannya, Marius mendapati dirinya berada dalam perawatan dokter dan Cosette.
Melihat putrinya telah bertemu dengan pilihan hatinya, Jean memutuskan untuk menitipkan Cosette pada Marius dan meninggalkan Cosette untuk bersembunyi selamanya di biara tanpa sepengetahuan Cosette.
Di hari pernikahan Marius dan Cosette, keluarga Thenardier yang terkenal licik berusaha masuk ke pesta mereka. Dari keluarga inilah mereka tahu keberadaan Jean. Akhirnya Marius dan Cosette dapat menemui Jean Valjean di hari pernikahan mereka. Namun Jean sudah lelah dengan kehidupan. Ia ingin istirahat dari derita, istirahat dari kesalahan. Bayangan Fantine menemuinya, dan berterimakasih karena telah merawat putrinya dengan tulus. Akhirnya Jean Valjean menghembuskan nafas terakhirnya di depan Cosette dan Marius, sebelum menyerahkan sepucuk surat pengakuan masa lalunya pada Cosette. Fantine menjemput Jean Valjean ke alam peristirahatan yang damai. RIP Jean and Fantine :(
Melihat putrinya telah bertemu dengan pilihan hatinya, Jean memutuskan untuk menitipkan Cosette pada Marius dan meninggalkan Cosette untuk bersembunyi selamanya di biara tanpa sepengetahuan Cosette.
Di hari pernikahan Marius dan Cosette, keluarga Thenardier yang terkenal licik berusaha masuk ke pesta mereka. Dari keluarga inilah mereka tahu keberadaan Jean. Akhirnya Marius dan Cosette dapat menemui Jean Valjean di hari pernikahan mereka. Namun Jean sudah lelah dengan kehidupan. Ia ingin istirahat dari derita, istirahat dari kesalahan. Bayangan Fantine menemuinya, dan berterimakasih karena telah merawat putrinya dengan tulus. Akhirnya Jean Valjean menghembuskan nafas terakhirnya di depan Cosette dan Marius, sebelum menyerahkan sepucuk surat pengakuan masa lalunya pada Cosette. Fantine menjemput Jean Valjean ke alam peristirahatan yang damai. RIP Jean and Fantine :(
Tidak ada komentar:
Posting Komentar