Kamis, November 01, 2012

STREET DANCE 2


Directed by Max Giwa, Dania Paquini  
Produced by Allan Niblo, James Richardson  
Written by Jane English 
Starring Sofia Boutella, Falk Hentschel, George Sampson, Tom Conti, Stephanie Nguyen, Delphine Nguyen, Niek Traa, Elisabetta Di Carlo, Samuel Revell, Kaito Masai, Ali Ramdani, Ndedi Ma-Sellu, Brice Larrieu, Akai Osei-Mansfield, Flawless  

Running time 90 minutes  
http://amiratthemovies.files.wordpress.com/2012/08/streetdance-2-poster.jpg

Permasalahan dimulai tatkala Ash (Falk Hentschel), seorang penjaja popcorn, mencoba pamer kemampuan nge-dance-nya di hadapan grup tari Invicible yang sombongnya amit-amit. Bukannya menuai pujian, Ash justru dicemooh lantaran terjatuh di tengah-tengah usahanya untuk mencuri perhatian. 
Adalah Eddie (George Sampson) yang kemudian menghampirinya setelah peristiwa memalukan tersebut. Eddie yang lantas berniat untuk menjadi manajernya dan mengorbitkan Ash menjadi pemimpin sebuah kelompok tari yang dapat mengalahkan Invincibles, sebuah kelompok tari arogan yang sayangnya selalu berhasil memenangkan setiap kejuaraan tari tingkat dunia yang mereka ikuti. Eddie mengajukan diri untuk menjadi manajer Ash agar Ash dapat membalas dendam kepada Invicible dalam turnamen Street Dancing Final Clash di Paris. Ash dan Eddie akhirnya mengunjungi berbagai negara di Eropa guna mengumpulkan talenta-talenta tari terbaik dan akhirnya berhasil mengumpulkan Steph (Stephanie Nguyen), Yo Yo (Delphine Nguyen), Legend (Niek Traa), Bam Bam (Elisabetta Di Carlo), Tino (Samuel Revell), Terabyte (Kaito Masai), Ali (Ali Ramdani), Killa (Ndedi Ma-Sellu), Skorpion (Brice Larrieu) dan Junior (Akai Osei-Mansfield). . Untuk meraih kemenangan, maka dibutuhkan sebuah inovasi – yang sayangnya tidak pernah terlintas di benak sang penulis skenario! Ash mencoba untuk menambahkan elemen Latin ke dalam streetdance timnya. Caranya, dengan merekrut seorang penari Salsa, Eva (Sofia Boutella).
Berkumpul dengan para jagoan tari kontemporer dari berbagai belahan benua Eropa jelas membuat Ash lebih mudah untuk mengeksplorasi kemampua tarinya. Namun, Ash kemudian merasa bahwa dirinya masih kekurangan satu elemen tari yang mampu membuat kelompoknya tampil beda dengan kebanyakan kelompok tari kontemporer lainnya. 
Ash berniat untuk merebut dunia dengan tariannya, kemudian bertemu dengan penari lainnya, kemudian mereka saling jatuh cinta, kemudian sebuah masalah muncul yang sepertinya akan memisahkan mereka, kemudian mereka menyadari kalau mereka seharusnya saling memiliki satu sama lain dan kemudian akhirnya memilih untuk merebut mimpi mereka bersama. 
Dari belasan tokoh Street Dance 1, hanya Eddie (George Sampson) yang kembali menyapa penonton, sisanya menghilang entah kemana. 
Naskah StreetDance 2 yang luar biasa dangkal kian diperparah dengan akting para pemain yang ala kadarnya. Film pun ternoda. Penonton tidak pernah diberi kesempatan lebih jauh untuk mengenal para tokoh utamanya, bahkan kepada Ash dan Eva. Latar belakang Ash dan Eva tetap menjadi misteri hingga film berakhir. Segala ragam tarian yang digeber nyaris tiada henti di sepanjang film cukup menghibur . Yang paling mencuri perhatian, tentu saja, adalah ‘final battle’ yang memertemukan Invicible dan Popcorn – tim Ash – di atas panggung Final Clash. 

Tidak ada komentar: