Sabtu, Maret 24, 2012

RUMAH SERIBU OMBAK

Judul Buku : RUMAH SERIBU OMBAK
Penulis : ERWIN ARNADA
Penerbit : GAGAS MEDIA
Tebal : 387 Halaman
Tahun Terbit: 2011


Kisah ini adalah cerita tentang persahabatan dua anak manusia yang berbeda keyakinan, Samihi dan Wayan Manik (Yanik). Samihi yang penakut, secara kebetulan bertemu dengan Yanik disaat yang membahayakan keselamatannya. Samihi adalah seorang anak yang soleh, berbakti kepada ayahnya dan taat kepada Almarhumah ibunya. Yanik sendiri juga sangat berbakti pada ibunya yang sakit-sakitan, mesti merasa kesepian setelah ditinggal ayahnya untuk menikah lagi dan hanya pulang setahun sekali. Samihi merasa mendapat pengganti kakaknya yang meninggal karena tenggelam, dan Yanik yang mendapatkan seorang adik yang tak pernah dimilikinya.

pertama melihat novel ini di toko buku, tak sedikitpun saya tertarik untuk membeli. saya lirik judulnya "Rumah Seribu Ombak" hal pertama yang terlintas dalam benak saya, ceritanya tentu tak jauh berbeda dari cerita heroik  tentang anak-anak desa yang ingin sukses, sudah banyak saya dengar cerita seperti itu. Ramainya komentar tentang buku ini di twitter membuat saya penasaran. Akhirnya setelah saya buka halaman pertama, yang menarik perhatian saya adalah latar belakang ceritanya di kampung halaman saya, Bali. Hah ?? apa yang mau diangkat dari Bali selain pariwisatanya ? meskipun desa yang diambil sebagai novel bukan desa saya, tapi saya mengerti bahwa apa yang diceritakan dalam novel ini memang benar terjadi, meskipun tidak 100%, dalam arti saya tidak tau apakah Samihi dan Yanik ini fiktif atau tidak.

Samihi pemuja puisi, sementara bagi Yanik KATA KATA ITU HARUS DIBUKTIKAN, BUKAN CUMA DIBACA DAN DIDENGARKAN.

Samihi memiliki seorang adik, Syamimi. Seorang anak yang manis dan sangat mengidolakan kakaknya. Syamimi juga sangat sayang pada Yanik yang dianggap pelindung kakaknya. Yanik ingin sekali melanjutkan sekolahnya, tapi terkendala biaya. Samihi berusaha keras mencari jalan keluar agar sahabatnya bisa sekolah lagi, hingga akhirnya mereka menang sabung ayam. Selama ini Andrew seorang bule dari Australi rajin membantu keuangan Yanik, namun kejadian malam itu di kamar Andrew ternyata semua alasan dari semua bantuan yang pernah Andrew berikan pada Yanik. 
PENYESALAN JARANG SEKALI MENYELESAIKAN MASALAH, MALAH KERAP MENYULUT API KEMARAHAN 
Hal yang dirasakan benar oleh Yanik saat menyadari Andrew bukanlah orang yang benar-benar bisa menggantikan Bapaknya, namun menyembunyikan maksud jahat dibalik kebaikannya.

KEGEMBIRAAN JUGA PUNYA USIA, PUNYA BATAS AKHIR


Dua sahabat ini sepakat untuk menyusup ke rumah Andrew untuk mengambil bukti kejahatannya. Andrew sangat marah, dan menangkap Yanik saat sedang mandi di pancuran, sementara Samihi lari untuk mencari pertolongan. Hebohlah desa itu setelah mengetahui kejahatan Andrew, tapi Yanik terlanjur malu. Bersamaan dengan terjadinya bom Bali yang memecah belah keharmonisan antara agama di Bali, Yanik dan Ibunya mengungsi ke desa lain.


Saat itu adalah saat yang penting bagi Samihi karena ia ingin membagi kemenangannya dalam lomba dengan sahabatnya yang telah menghilang itu. Untuk mengenang Yanik, Samihi yang semula takut air berusaha keras menjadi peselancara untuk mewujudkan cita-cita Yanik. Sampai akhirnya nasib mempertemukannya dengan pemilik sekolah selancar yang tertarik melihat bakatnya. Berkat ketekunannya Samihi berhasil memperoleh beasiswa ke Australi.
KEBERANIAN AKAN SELALU MEMBAWA PERUBAHAN, KETAKUTAN AKAN JADI BEBAN YANG MENENGGELAMKAN 
begitu kata ayah Samihi saat ia merasa ragu menerima tawaran beasiswa surfing ke Australia, ya Australia, tempat yang tak pernah Samihi bayangkan. semua berkat dorongan sahabatnya Yanik, untuk berani melawan ketakutannya melawan air. Seandainya saat itu Samihi tidak mau mengikuti saran Yanik, tentu ia tak akan berada di posisi sekarang. Sang Ayah membesarkan semangat Samihi dan mengingatkan bahwa :

KEHIDUPAN DAN PENGETAHUAN YANG SESUNGGUHNYA ADA DI LUAR SANA (PERANTAUAN) BUKAN DI BUKU ATAU SEKOLAH
RASA TAKUT ADALAH BELUKAR YANG SIAP MEMBELIT SIAPA SAJA YANG MEMBIARKAN DIRINYA DICEKAM PERASAAN INI

Tidak ada komentar: