Senin, Desember 03, 2012

Life of PI

Genre      : Drama
Duration  : 120 menit
Producer : Ang Lee, Gil Netter, David Womark
Director   : Ang Lee
Player     : Suraj Sharma, Irfan Khan, Tabu, Adil Hussain, Grard Depardieu, Rafe Spall
 
Watching LIFE OF PI, just make me feel so small
Betapa kecilnya kita dihadapan Tuhan. Wahai orang-orang yang selalu meributkan agama, anda harus nonton / baca life of PI, HARUS !!

Pi Patel (Suraj Sharma) adalah remaja yang tinggal di Pondicherry, India. Pi Patel anak yang religius, namun di didik dengan keras oleh ayahnya agar selalu mengutamakan logika, karena kedua orangtuanya adalah Warga India yang berpendidikan tiggi, sehingga tidak mau lagi terjebak dalam upacara meriah yang bagi mereka 'menipu'. Ibunya dari keluarga berada, yang diusir keluarganya karena menikah dengan ayah Pi yang kastanya lebih rendah. Pi mencari 'Tuhan' dalam setiap agama yang ia temukan. Ia menghormati para Dewa dalam Hindu, mencintai Nabi yang mengorbankan anaknya yang tak berdosa untuk menghapuskan dosa - dosa umatnya. Walaupun Pi mempertanyakan kasih seperti apakah yang harus mengorbankan orang tak berdosa untuk menolong orang-orang tak berdosa.
Agak menggelitik hati ketika Pi berucap "Kutemukan iman dalam Hindu, dan kutemukan kasih dalam Kristus, maka jadilah aku Hindu Katolik", saya tidak bisa menahan senyum :) Pi juga belajar sholat dan menghafalkan ayat-ayat Al Qur'an. Tidak ada yang salah dengan Pi, karena ia sedang dalam masa pencarian. Seandainya orang-orang yang mengaku beragama suci mau belajar dari Pi Patel, saya rasa tidak akan ada lagi perang karena Agama.

Ayah Pi memiliki kebun binatang yang sangat besar. Di dalamnya termasuk Richard Parker, seekor macan Bengali. Nama macan ini tertukar dengan nama seorang pemburu, seseorang sudah salah mengetik nama pemburu dan nama macan, sehingga macan ini tetap dipanggil Richard Parker, padahal nama sesungguhnya Musa :) Pi ingin berteman dengan Richard Parker, dengan menjulurkan tangannya ke kandang untuk memberi makan daging. Tentu saja ayahnya marah, dan mengatakan bahwa sampai kapanpun Pi tak akan pernah berteman dengan Richard, karena binatang tak punya naluri untuk berteman.
Animals have souls... I have seen it in their eyes
Pi juga belajar di sebuah sanggar tari sebagai pemain musik. Disana ia bertemu dengan gadis cantik hingga akhirnya mereka saling jatuh cinta. Saat Pi memperkenalkan Richard Parker pada sang gadis dengan mengatakan Richard sedang pamer seperti penari, tapi sang gadis menganggap bahwa sikap diam Richard Parker karena ia sedang mendengarkan sesuatu :)

Suatu saat, Pemerintah India tak bisa lagi memberikan bantuan kepada kebun binatang milik ayah Pi Patel. Daripada bangkrut, ayahnya memutuskan untuk menjual semua binatangnya dan pindah ke Kanada. Mereka membawa semua binatang itu melalui kapal laut. Pi tak mengerti kenapa mereka harus meninggalkan India, sementara Columbus harus berlayar jauh hanya untuk menemukan India. Pi sedih sekali karena harus berpisah dengan kekasihnya, yang memberinya sebuah gelang. Sebuah perpisahan yang menyedihkan karena di saat-saat terakhir, mereka mengingat semua kejadian yang mereka alami, namun lupa untuk mengucapkan selamat berpisah.

Di tengah laut, tiba - tiba hujan deras dan petir menggelegar. Pi Patel bukannya takut, dia malah senang bukan main melihat petir, dan merasa Tuhan sedang hadir saat itu menunjukkan kekuatannya. Tak disangka, saat ia sedang kegirangan menikmati hujan dan petir, kapal yang mereka tumpangi mulai karam dihantam ombak. Pi berlari ke kamar untuk membangunkan ayah, ibu dan kakaknya Ravi, tapi mereka sudah hilang dalam ombak. Pi panik dan menjerit memanggil keluarganya, memohon agar awak kapal mau mencari keluarganya, namun ia malah dilemparkan ke kapal sekoci. Tiba-tiba seekor jerapah ikut jatuh ke dalam sekoci Pi, sehingga kapal kecilnya terhempas jauh dari kapal laut yang sedang karam itu. Semua keluarganya hilang, Pi hanya bis amenangis sambil minta maaf karena tak bisa menyelamatkan keluarganya.

Tiba-tiba dari tengah laut muncul orang utan milik keluarganya yang diberi nama 'orange juice', disusul seekor hyena. Pi merasa senang karena merasa bertemu teman lama, namun apa yang terjadi ? insting hewani teman perjalanannya membuat Pi kaget dan ketakutan, si hyna menerkam jerapah karena kelaparan, lalu menyerang orange juice lalu tiba-tiba muncul Richard Parker dari dalam perahu dan menerkam hyna. Jadilah Pi hanya berdua dengan Richard Parker dalam kapal sekoci itu. Apakah mereka bisa berteman kemudian ? Pi harus memutar otaknya demi mengambil perbekalan makanan di dalam perahu yang ditempati Richard, sementara Pi memilih membuat pelampung dari kayu, dan duduk disana berhari-hari, karena tak mungkin ia tinggal dekat dekat macan yang kelaparan itu berhari-hari. Saat perbekalannya habis dan kelaparan, Pi yang seumur hidupnya vegetarian terpaksa menangkap ikan dan memakannya mentah-mentah, itupun Pi harus berebut dulu dengan si macan. Pi belajar bagaimana caranya berkomunikasi dengan macan dan menegaskan wilayah mereka masing-masing ? berhasilkah ? disaat mereka sudah lelah dan kelaparan sementara tak ada perbekalan lagi, badai mengamuk lagi membuat Pi dan Richard nyaris kehilangan nyawa. Saat yang sakit dan menyedihkan ini justru membuat Pi semakin dekat dengan Richard, macan inilah yang membuatnya kuat untuk bertahan, kewajibannya untuk memberi makan Richard menjadi alasan Pi kenapa ia harus hidup. Tapi badai mengamuk, Pi sudah tak berdaya lagi, "kita sekarat Richard, kita akan bertemu dengan ayah, ibu dan Ravi, aku bahagia. Terimakasih Tuhan sudah memberiku kehidupan, sekarang aku sudah siap (untuk pergi). Aku menyerah Tuhan"....aduuuhh air mata saya menetes deras saat adegan ini....emosi saya hanyut terbawa dalam kepasrahan Pi....:(

Namun dalam kepasrahan, selalu ada keajaiban. Perahu mereka terdampar di sebuah pulau yang mengambang, banyak binantang lucu disana yang akhirnya menjadi santapan Richard. Sementara Pi makan umbi-umbian yang banyak tumbuh di pulau itu. Namun apa yang bisa diambil siang hari, tak bisa diambil saat malam hari. Pulau itu karnivora, memangsa apapun yang ada di pulau itu, diketahui dari gigi manusia yang ditemukan Pi dalam kelopak bunga di pulau itu. Pi tak ingin bernasib sama, maka iapun pergi dari pulau itu bersama Richar Parker, Pi tak mungin meninggalkan macan liar ini dan menunggu sampai Richard datang dengan panggilan peluitnya.
Banyak pemandangan mengerikan sekaligus indah selama perjalanan mereka. Bagaimana Pi yang duduk di rakit kecil, harus bertahan hidup diantara hiu-hiu besar, bahkan sangat besar yang muncul saat Pi melamun dan melihat wajah kekasihnya di dalam air. Richard Parker sudah jinak, dan sering terdiam menatap air. Pi bertanya, apa  yang dilihat Richard. Saat Pi menatap air, ia hanyut dalam imajinasinya dan melihat banyak ikan-ikan yang indah dibawah laut sereta kapal laut keluarganya yang karam. Pemandangan malam menjadi luar biasa saat banyak ubur-ubur disekitar mereka dihiasi indahnya bintang yang bertaburan di langit....indah.....sungguh indah.....:)
“Bahwa kematian selalu membuntuti kehidupan dengan begitu dekat, bukan karena keharusan biologis, melainkan karena rasa iri. Kehidupan ini begitu indah, sehingga maut pun jatuh cinta padanya.”
Akhirnya kapal mereka terdampar di daratan. Pi sangat ketakutan menginjak daratan setelah sekian lama di tengah lautan. Pi takut hanya bermimpi melihat daratan. Maka setiap jengkal langkah kakinya menginjak pasir, Pi ingin benar-benar merasakannya. Saat menyentuh pasir, Pi merasa seperti mencium pipi Tuhan, luar biasa......dan Pi pingsan lalu diselamatkan warga. Namun saat ditolong warga, Pi menangis sekeras-keranya, bukan karena sakit atau bahagia, tapi karena Pi merasa Richard Parker meninggalkannya dan menghilang ke dalam hutan. Ternyata ayahnya benar, Pi dan Richard tak bisa benar-benar berteman. Sekali lagi perpisahan yang menyakitkan, karena Pi tak sempat mengucapkan selamat tinggal.
 
“Kalau kita sudah banyak menderita dalam hidup ini, setiap tambahan penderitaan jadi terasa tak tertahankan, sekaligus tak berarti.”

All of life is an act of letting go but what hurts the most is not taking a moment to say goodbye
 Tuhan tak pernah meninggalkan kita dalam setiap jengkal langkahpun. Tuhan selalu melihat kita dalam penderitaan dan menunjukan jalan untuk bertahan.

Tidak ada komentar: